Friday 18 September 2015

Tujuan Karyawan dan Manager Harus Harmonis

Posted By: rentoka - 02:41


Bingung dengan apa yang atasan inginkan? Itu sudah biasa. Karyawan anda seringkali tidak mengerti apa yang harus mereka kerjakan. Bahkan mereka tidak dapat mengukur seberapa berhasil usaha yang mereka lakukan demi pekerjaan. Hati-hati! Ketidakjelasan anda sebagai Manager/Atasan dalam memimpin sebuah tim akan berakibat fatal. Akibat terburuknya adalah demotivasi dari karyawan anda dalam bekerja. Mereka tidak bersemangat bekerja dan mengerjakan perintah anda sesuka mereka saja. Lebih buruknya adalah karyawan anda meninggalkan anda dan perusahaan. Paling buruknya lagi adalah yang pergi meninggalkan pekerjaan dan perusahaan adalah karyawan yang anda “sayangi” karena mereka adalah karyawan yang potensial dan memiliki kemampuan yang baik dalam menunjang proses pekerjaan departemen.
Dalam pekerjaan, yang bertannggung jawab adalah atasan, yaitu manager departemen. Mereka harus mampu menjaga semangat karyawan mereka dan mendukung keberhasilan karyawan mereka dalam bekerja. Ketidakmampuan seorang manager dalam bekerja dan memimpin karyawannya dalam satu departemen akan mempengaruhi hasil pekerjaan yang mereka capai.
Karyawan terkadang dibuat bingung harus mengerjakan pekerjaan mereka. Pekerjaan yang mereka harus selesaikan tidak terstruktur dan tidak jelas. Mereka bingung apa yang mereka kerjakan, apa hasil yang mereka inginkan dari pekerjaan dan kesibukan mereka bekerja. Managerpun tidak tahu kalau karyawan mereka kebingungan dalam bekerja. Jangan sampai keadaan seperti ini menjadi bumerang bagi kinerja departemen. Karyawan tidak pernah mengerti apa yang diinginkan manager mereka, mereka tidak mengerti untuk apa semua pekerjaan mereka lakukan. Walaupun karyawan bekerja bagi perusahaan, karyawan layak tahu apa yang sebenarnya mereka kerjakan. Karyawan berhak mengetahui apa hasil yang mereka ingin capai melalui pekerjaan mereka. Bukan hanya untuk hasil, tapi dengan karyawan yang mengetahui apa yang mereka kerjakan dan apa hasil yang akan mereka capai, mereka bisa membantu menetapkan langkah-langkah untuk mencapai hasil itu. Mungkin saja cara yang karyawan anda lakukan lebih efektif dan efisien dari apa yang anda pikirkan sendirian sebagai seorang manager. Pekerjaan tim menjadi lebih baik jika itu dilakukan dalam kebersamaan tim, bukan dilakukan oleh satu orang saja.
Pekerjaan tidak akan menjadi optimal jika karyawan anda bekerja dengan perasaan bingung dan tidak memiliki visi yang jelas. Ini tentu bukan masalah karyawan. Kebingungan karyawan tentu berasal dari kebingungan manager mereka. Jika manager tidak tahu apa yang harus mereka rencanakan bagi tim mereka, karyawan tentu akan kesulitan mengerjakan dengan baik pekerjaan yang menjadi tujuan mereka. Yang ada adalah pekerjaan individu masing-masing karyawan yang tidak mendukung pencapaian tujuan departemen dan manager.
Seorang manager harusnya mampu membuat tujuan yang jelas dalam pekerjaan bagi departemennya. Menurut Fred C. Lunenburg, Pengajar di Sam Houston State University ada 8 hal yang perlu dilatih dan dilakukan oleh seorang manager agar pekerjaan mereka menjadi efektif dalam menetapkan tujuan (Goal-Setting).
1.       Goals Need to be specific / Tujuan Harus Spesifik
Dalam menetapkan tujuan, haruslah spesifik. Tujuan yang terlalu umum akan mengaburkan tujuan yang ingin dicapai. Tujuannya adalah agar karyawan dapat mengukur dan mempersiapkan apa yang harus mereka capai. Tujuan yang spesifik akan membantu karyawan untuk melakukan improvisasi terhadap tanggung jawab mereka, bekerja lebih bersemangat dan bekerja dengan mandiri karena mereka sudah tahu apa yang harus mereka capai. Locke & Latham (2002) menemukan dalam riset mereka bahwa semakin spesifik tujuan akan berkorelasi dengan semangat karyawan dalam bekerja, seperti menurunkan ketidakhadiran karyawan, keterlambatan dan keluar masuk karyawan.
2.      Goals Must Be Difficult But Attainable / Tujuan harus Sulit tapi bisa dicapai
Sebuah tujuan yang sangat mudah dicapai tidak akan menghasilkan performance yang tinggi. Tujuan haruslah sulit dan spesifik untuk diraih. Karyawan harus setuju dan berkomitmen dengan tujuan tersebut walaupun terlihat sulit dicapai. Namun dengan komitmen dan penerimaan karyawan dengan target tujuan yang jelas tersebut akan membuat karyawan mau dan mampu bekerja keras mencapai hasilnya. Komitmen mereka membuat tujuan itu sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Artinya kepercayaan dan efikasi diri karyawan akan membangun semangat karyawan untuk sukses mencapai tujuan mereka.
3.      Goals Must Be Accepted / Tujuan harus disetujui oleh tim dengan disertai komitmen
Tujuan haruslah disetujui oleh seluruh karyawan dan tim kerja. Secara sederhana, tujuan akan menjadi lebih mudah jika karyawan sudah memiliki komitmen akan tujuan tersebut. Cara yang ditawarkan oleh Fred C. Lunenburg adalah dengan melibatkan karyawan dalam proses penetapan Tujuan departemen/perusahaan. Melalui keterlibatan karyawan dalam proses penetapan tujuan perusahaan/departemen, karyawan memiliki komitmen terhadap tujuan yang semakin tinggi.
4. Feedback must be provided on Goal Attainment / Umpan balik diperlukan mengukur pencapaian
Dalam menetapkan tujuan diperlukanumpan balik. Umpan balik ini perlu untuk mengukur pencapaian tim. Dari umpan balik ini dapat diketahui seberapa baik karyawan telah mengerjakan pekerjaan mereka terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
5.      Goals are more effective when they are used to Evaluate Performance / Tujuan itu menjadi efektif ketika digunakan untuk menilai Performance dalam mencapai tujuan
Ketika karyawan mengetahui bahwa kinerja mereka akan dinilai dan dievaluasi dari seberapa mampu mereka mencapai tujuan mereka, karyawan akan meningkatkan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan. Artinya karyawan tahu bahwa apa yang mereka kerjakan akan dinilai. Karyawan jadi tahu harus bagaimana dalam mengerjakan pekerjaan mereka dalam mencapai tujuan.
6.      Deadlines Improve the Effectiveness of Goals / Tenggat waktu mencapai tujuan akan mendukung efektivitas pencapaian tujuan
Tujuan memerlukan tenggat waktu penyelesaian agar lebih efektif. Dengan tenggat waktu yang jelas, karyawan dapat memperkirakan kapan harus menyelesaikan pekerjaan mereka. Melalui tenggat waktu ini, karyawan dituntut untuk memilikikontrol terhadap diri mereka dan meningkatkan motivasi untuk mencapai tujuan pekerjaan mereka. Pengaruhnya adalah karyawan menjadi sadar terhadap tujuan yang harus dicapai dan akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
7.      A Learning Goals Orientation Leads ot Higher Performance Than a Performance Goals Orientation / Orientasi terhadap Proses Mencapai tujuan akan menghasilkan performa labih baik daripada sekedar berorientasi pada hasil
Poin ketujuh ini dijelaskan bahwa seorang karyawan yang memiliki orientasi untuk belajar proses mencapai tujuan akan mengembangkan kompetensi dengan menyesuaikan diri terhadap keadaan. Sebaliknya, karaywan yang berorientasi pada hasil akan menunjukkan kompetensi mereak dengan mencari penilaian berdasarkan baika tau tidak baik. Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dengan learning goal orientation, karyawan akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku dan performansi dalam bekerja. Selain itu, karyawan dengan orientasi pembelajaran mencapai tujuan akan menunjukkan perilaku kerja seperti proaktif, memiliki kemampuan memecahkan masalah, kreatif, dan terbuka terhadap ide-ide baru, serta mampu beradaptasi dengan kondisi baru dan keadaan menantang.
8.      Group Goal-Setting As Important As Individual Goal-Setting / Tujuan Kelompok sama pentingnya dengan Tujuan individu
Dalam bekerja, karaywan bekerja dalam sebuah departemen, bekerja secara tim. Memiliki karyawan yang bekeja secara tim dengan tujuan tim yang jelas, akan meningkatkan produktivitas daripada individu yang memiliki tujuan pribadi saja. Artinya mengkombinasikan tujuan tim dan individual dengan tepat akan lebih baik daripada tujuan masing-masing yang terpisah antara tim dan individu. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan adanya penerimaan tim terhadap tujuan-tujuan individu akan meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas karyawan. Sama halnya dengan karyawan yang merasa cocok dengan performance tim/kelompok akan menunjukkan kontribusi yang lebih baik terhadap keberhasilan tim.

Selamat berlatih menetapkan tujuan bagi tim anda. Memiliki kemampuan menetapkan tujuan/Goal-Setting bukan hanya harus dimiliki oleh seorang manager/atasan. Sebagai karyarwan pun memiliki kemampuan ini akan memberikan nilai tambah bagi performance anda dalam bekerja dan mencapai hasil pekerjaan. Karena apa yang anda hasilkan itulah yang akan dinilai. Pohon tidak dinilai dari seberapa tinggi dan banyak buahnya, tapi dari seberapa berkualitas buahnya. Dalam pekerjaan pun sama, apa yang telah anda selesaikan, itulah yang anda dinilai oleh karyawan ataupun atasan.

Copyright © 2015 All Rights Reserved

Blogger Templates Designed by Templatezy