Bingung dengan apa yang atasan inginkan? Itu sudah biasa. Karyawan anda seringkali tidak mengerti apa yang harus mereka kerjakan. Bahkan mereka tidak dapat mengukur seberapa berhasil usaha yang mereka lakukan demi pekerjaan. Hati-hati! Ketidakjelasan anda sebagai Manager/Atasan dalam memimpin sebuah tim akan berakibat fatal. Akibat terburuknya adalah demotivasi dari karyawan anda dalam bekerja. Mereka tidak bersemangat bekerja dan mengerjakan perintah anda sesuka mereka saja. Lebih buruknya adalah karyawan anda meninggalkan anda dan perusahaan. Paling buruknya lagi adalah yang pergi meninggalkan pekerjaan dan perusahaan adalah karyawan yang anda “sayangi” karena mereka adalah karyawan yang potensial dan memiliki kemampuan yang baik dalam menunjang proses pekerjaan departemen.
Dalam pekerjaan, yang bertannggung jawab adalah atasan, yaitu
manager departemen. Mereka harus mampu menjaga semangat karyawan mereka dan
mendukung keberhasilan karyawan mereka dalam bekerja. Ketidakmampuan seorang
manager dalam bekerja dan memimpin karyawannya dalam satu departemen akan
mempengaruhi hasil pekerjaan yang mereka capai.
Karyawan terkadang dibuat bingung harus mengerjakan pekerjaan
mereka. Pekerjaan yang mereka harus selesaikan tidak terstruktur dan tidak
jelas. Mereka bingung apa yang mereka kerjakan, apa hasil yang mereka inginkan
dari pekerjaan dan kesibukan mereka bekerja. Managerpun tidak tahu kalau
karyawan mereka kebingungan dalam bekerja. Jangan sampai keadaan seperti ini
menjadi bumerang bagi kinerja departemen. Karyawan tidak pernah mengerti apa
yang diinginkan manager mereka, mereka tidak mengerti untuk apa semua pekerjaan
mereka lakukan. Walaupun karyawan bekerja bagi perusahaan, karyawan layak tahu
apa yang sebenarnya mereka kerjakan. Karyawan berhak mengetahui apa hasil yang
mereka ingin capai melalui pekerjaan mereka. Bukan hanya untuk hasil, tapi
dengan karyawan yang mengetahui apa yang mereka kerjakan dan apa hasil yang
akan mereka capai, mereka bisa membantu menetapkan langkah-langkah untuk
mencapai hasil itu. Mungkin saja cara yang karyawan anda lakukan lebih efektif
dan efisien dari apa yang anda pikirkan sendirian sebagai seorang manager.
Pekerjaan tim menjadi lebih baik jika itu dilakukan dalam kebersamaan tim,
bukan dilakukan oleh satu orang saja.
Pekerjaan tidak akan menjadi optimal jika karyawan anda bekerja
dengan perasaan bingung dan tidak memiliki visi yang jelas. Ini tentu bukan
masalah karyawan. Kebingungan karyawan tentu berasal dari kebingungan manager
mereka. Jika manager tidak tahu apa yang harus mereka rencanakan bagi tim
mereka, karyawan tentu akan kesulitan mengerjakan dengan baik pekerjaan yang
menjadi tujuan mereka. Yang ada adalah pekerjaan individu masing-masing
karyawan yang tidak mendukung pencapaian tujuan departemen dan manager.
Seorang
manager harusnya mampu membuat tujuan yang jelas dalam pekerjaan bagi
departemennya. Menurut Fred C. Lunenburg, Pengajar di Sam Houston State
University ada 8 hal
yang perlu dilatih dan dilakukan oleh seorang manager agar pekerjaan mereka
menjadi efektif dalam menetapkan tujuan (Goal-Setting).
1. Goals Need to be specific / Tujuan Harus Spesifik
Dalam menetapkan tujuan, haruslah spesifik. Tujuan yang terlalu
umum akan mengaburkan tujuan yang ingin dicapai. Tujuannya adalah agar karyawan
dapat mengukur dan mempersiapkan apa yang harus mereka capai. Tujuan yang
spesifik akan membantu karyawan untuk melakukan improvisasi terhadap tanggung
jawab mereka, bekerja lebih bersemangat dan bekerja dengan mandiri karena
mereka sudah tahu apa yang harus mereka capai. Locke & Latham (2002)
menemukan dalam riset mereka bahwa semakin spesifik tujuan akan berkorelasi
dengan semangat karyawan dalam bekerja, seperti menurunkan ketidakhadiran
karyawan, keterlambatan dan keluar masuk karyawan.
2. Goals Must Be Difficult But
Attainable / Tujuan harus Sulit tapi bisa
dicapai
Sebuah tujuan yang sangat mudah dicapai tidak akan menghasilkan
performance yang tinggi. Tujuan haruslah sulit dan spesifik untuk diraih.
Karyawan harus setuju dan berkomitmen dengan tujuan tersebut walaupun terlihat
sulit dicapai. Namun dengan komitmen dan penerimaan karyawan dengan target
tujuan yang jelas tersebut akan membuat karyawan mau dan mampu bekerja keras
mencapai hasilnya. Komitmen mereka membuat tujuan itu sesuai dengan kemampuan
yang mereka miliki. Artinya kepercayaan dan efikasi diri karyawan akan
membangun semangat karyawan untuk sukses mencapai tujuan mereka.
3. Goals Must Be Accepted / Tujuan harus disetujui oleh tim dengan disertai komitmen
Tujuan haruslah disetujui oleh seluruh karyawan dan tim kerja. Secara
sederhana, tujuan akan menjadi lebih mudah jika karyawan sudah memiliki
komitmen akan tujuan tersebut. Cara yang ditawarkan oleh Fred C. Lunenburg
adalah dengan melibatkan karyawan dalam proses penetapan Tujuan
departemen/perusahaan. Melalui keterlibatan karyawan dalam proses penetapan
tujuan perusahaan/departemen, karyawan memiliki komitmen terhadap tujuan yang
semakin tinggi.
4. Feedback must be provided on Goal Attainment / Umpan balik diperlukan mengukur pencapaian
Dalam menetapkan tujuan diperlukanumpan balik. Umpan balik ini
perlu untuk mengukur pencapaian tim. Dari umpan balik ini dapat diketahui
seberapa baik karyawan telah mengerjakan pekerjaan mereka terhadap tujuan yang
telah ditetapkan.
5. Goals are more effective when
they are used to Evaluate Performance / Tujuan itu menjadi efektif ketika digunakan untuk menilai
Performance dalam mencapai tujuan
Ketika karyawan mengetahui bahwa kinerja mereka akan dinilai dan
dievaluasi dari seberapa mampu mereka mencapai tujuan mereka, karyawan akan
meningkatkan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan. Artinya karyawan tahu
bahwa apa yang mereka kerjakan akan dinilai. Karyawan jadi tahu harus bagaimana
dalam mengerjakan pekerjaan mereka dalam mencapai tujuan.
6. Deadlines Improve the
Effectiveness of Goals / Tenggat waktu mencapai tujuan
akan mendukung efektivitas pencapaian tujuan
Tujuan memerlukan tenggat waktu penyelesaian agar lebih efektif.
Dengan tenggat waktu yang jelas, karyawan dapat memperkirakan kapan harus
menyelesaikan pekerjaan mereka. Melalui tenggat waktu ini, karyawan dituntut
untuk memilikikontrol terhadap diri mereka dan meningkatkan motivasi untuk
mencapai tujuan pekerjaan mereka. Pengaruhnya adalah karyawan menjadi sadar
terhadap tujuan yang harus dicapai dan akan berusaha untuk menyelesaikan
pekerjaan mereka.
7. A Learning Goals Orientation
Leads ot Higher Performance Than a Performance Goals Orientation / Orientasi terhadap Proses Mencapai tujuan akan menghasilkan
performa labih baik daripada sekedar berorientasi pada hasil
Poin ketujuh ini dijelaskan bahwa seorang karyawan yang memiliki
orientasi untuk belajar proses mencapai tujuan akan mengembangkan kompetensi
dengan menyesuaikan diri terhadap keadaan. Sebaliknya, karaywan yang
berorientasi pada hasil akan menunjukkan kompetensi mereak dengan mencari
penilaian berdasarkan baika tau tidak baik. Beberapa hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa dengan learning goal orientation, karyawan akan memberikan
pengaruh positif terhadap perilaku dan performansi dalam bekerja. Selain itu,
karyawan dengan orientasi pembelajaran mencapai tujuan akan menunjukkan
perilaku kerja seperti proaktif, memiliki kemampuan memecahkan masalah,
kreatif, dan terbuka terhadap ide-ide baru, serta mampu beradaptasi dengan
kondisi baru dan keadaan menantang.
8. Group Goal-Setting As Important
As Individual Goal-Setting / Tujuan Kelompok sama
pentingnya dengan Tujuan individu
Dalam bekerja, karaywan bekerja dalam sebuah departemen, bekerja
secara tim. Memiliki karyawan yang bekeja secara tim dengan tujuan tim yang
jelas, akan meningkatkan produktivitas daripada individu yang memiliki tujuan
pribadi saja. Artinya mengkombinasikan tujuan tim dan individual dengan tepat
akan lebih baik daripada tujuan masing-masing yang terpisah antara tim dan
individu. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan adanya penerimaan
tim terhadap tujuan-tujuan individu akan meningkatkan kepuasan kerja dan
produktivitas karyawan. Sama halnya dengan karyawan yang merasa cocok dengan
performance tim/kelompok akan menunjukkan kontribusi yang lebih baik terhadap
keberhasilan tim.
Selamat berlatih menetapkan tujuan bagi tim anda. Memiliki
kemampuan menetapkan tujuan/Goal-Setting bukan hanya harus dimiliki oleh
seorang manager/atasan. Sebagai karyarwan pun memiliki kemampuan ini akan
memberikan nilai tambah bagi performance anda dalam bekerja dan mencapai hasil
pekerjaan. Karena apa yang anda hasilkan itulah yang akan dinilai. Pohon tidak
dinilai dari seberapa tinggi dan banyak buahnya, tapi dari seberapa berkualitas
buahnya. Dalam pekerjaan pun sama, apa yang telah anda selesaikan, itulah yang
anda dinilai oleh karyawan ataupun atasan.
SOCIALIZE IT →