Friday 18 September 2015

Pemimpin Siap Menanggung Beban

Posted By: rentoka - 02:38


Seorang pemimpin tidak hanya diperlukan memimpin dalam keadaan senang. Mereka juga harus mampu memimpin pengikutnya dalam keadaan susah, ditekan dan disalahkan oleh orang lain. Pemimpin tidak akan membiarkan pengikutnya menanggung kesalahan mereka sendiri. Namun, pemimpinlah yang akan siap menanggung kesalahan dari pengikutnya.
Dalam keadaan susah ataupun senang, pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap pengikutnya. Mereka harus mengajarkan bawahan mereka jika melakukan kesalahan. Sang pemimpin juga akan menegur pengikutnya jika melakukan kesalahan berat. Bukan menyerahkan semua kesalahan kepada mereka lalu lepas tangan dan menonton apa yang akan terjadi berikutnya.
Apapun kesalahan bawahan mereka. Berat atau ringan kesalahan yang mereka lakukan, pemimpin harus bertanggung jawab atas itu. Walaupun penilaian buruk akan mereka terima karena kesalahan bawahan mereka. Mereka harus siap menghadapinya. Bagaimana mereka harus mendidik bawahan mereka? Ya mereka juga bertanggung jawab dalam mengembangkan bawahan mereka. Tidak hanya menagih hasil kerja yang bagus, tapi mereka harus mendidik mereka untuk menjadi mengerti pemimpin mereka, mengerti pekerjaan apa yang harus mereka kerjakan dan bagaimana mereka harus mengerjakan pekerjaan mereka.
Kadang orang memandang menjadi seorang pemimpin itu memiliki tugas yang berat. Ya tentu, jika anda tidak mau memiliki tanggung jawab lebih dari pengikut anda, jangan pernah menjadi pemimpin. Cukuplah menjadi pengikut. Karena pemimpin memiliki tanggung jawab lebih besar daripada pengikut. Apa yang pemimpin pikirkan harus lebih luas dari bawahannya. Cara berpikir mereka pun harus lebih terbuka dari bawahan mereka.
Pemimpin harus mengajarkan sesuatu kepada bawahannya. Pemimpin juga harus memperhatikan perkembangan mereka. Mereka juga harus setia memantau apa yang terjadi pada bawahan mereka. Karena itu adalah bentuk perhatian mereka terhadap bawahan mereka, para pengikut mereka.
Jika harus menanggung kesalahan dan beban bawahannya, mereka harus siap. Merekalah orang pertama yang akan berbicara menyampaikan pertanggungjawaban mereka atas apapun yang dilakukan bawahan mereka. Adakalanya anggota atau pengikut mereka berhadapan dengan orang lain, dan mereka melakukan kesalahan dalam prosedurnya. Misalkan seorang karyawan Maintenance meminta mesin kepada purchasing. Spesifikasi sudah disiapkan dengan detail oleh karyawan maintenance tersebut karena harus segera mengganti kerusakan mesin di bagian produksi. Seiring berjalannya waktu, permintaan disetujui dan barang yang diminta sudah datang. Namun, karena kurang teliti dari pihak purchasing, barang yang diterima oleh maintenance dikembalikan dan ditolak. Karyawan bagian purchasing tidak terima karena barang yang dibelinya dikembalikan lagi. Akhirnya terjadilah debat kusir karena saling mempertahankan diri ingin dinyatakan benar.
Siapa yang benar dan siapa yang salah, akan ketahuan jika dilacak dengan detail. Namun, dalam konflik seperti ini, peran seorang pemimpin sangat penting. Konflik yang terjadi ini harus segera ditengahi oleh mereka.  Mereka tidak dapat membiarkan karyawan mereka berhadapan sendirian dengan karyawan lain. Misalnya, ini kesalahan dari karyawan purchasing yang kurang teliti membaca spesifikasi mesin yang dimita sehingga barang yang diterima pun salah. Menimbulkan kerugian dan penolakan dari departemen yang meminta.

Peran pemimpin harus menengahi kasus dan konflik ini. Menyelesaikan masalah dan tidak membiarkan karyawannya menghadapi sendiri kesalahan mereka. Bukan berarti akan diambil kesalahan karyawan mereka dan membiarkannya melakukan kesalahan. Pemimpin bertanggung jawab atas kesalahan, lalu melakukan perbaikan dan pembinaann kepada karayawannya secara personal. Sehingga kemudian hari tidak terjadi kesalahan yang sama lagi.

Copyright © 2015 All Rights Reserved

Blogger Templates Designed by Templatezy