Anda pasti
pernah mengalami suatu kejadian dimana guru atau teman memilih beberapa orang
yang dianggapnya tepat. Tapi disaat itu juga mereka mendapatkan masalah karena
orang yang mereka pilih lebih dahulu itu tidak dapat memenuhi panggilan
tersebut. Entah alasannya apa. Lantas mereka mereka mancari pengganti dan
andalah yang terpilih. Dengan berat hati anda akan menerimanya karena anda
berpikir bahwa disaat mereka kehilangan mereka memilih anda sebagai cadangan
dan penggantinya. Anda merasa kecewa dan tidak terima dengan penilaian dan
perlakuan seperti ini. That’s ok! But this is real.
Anda dan saya mungkin lebih suka jika dipilih dari awal. Bukan
sebagai cadangan yang dipilih hanya karena pilihan yang dianggap tepat pertama
kali tidak memenuhi panggilan tersebut. Kecewa rasanya. Malas melakukannya juga
muncul dalam hati dan ingin tidak memenuhi panggilan tersebut.
Wajar jika
kita merasa tidak terima diperlakukan seperti ini. Namun, akan menjadi lebih
tidak wajar jika anda diberi kesempatan dan anda menolaknya hanya karena
perasaan kesal dan ego anda. This is your time to show your performance.
Anda dan saya sudah terbiasa dengan kepastian. Antara ya dan tidak.
Jika iya, saya dipilih namun jika tidak berarti tidak memilih anda dan saya.
Kita tidak terbiasa diposisikan sebagai cadangan yang harus menunggu tanpa
kepastian. Apalagi hanya dijadikan sebagai calon pengganti jika orang yang
dipilih berhalangan untuk memenuhi. Kita mungkin merasa tidak dihargai dan
diperlakukan seperti tidak ada harga diri. Kita seperti menerima keputusan yang
dibuat tanpa daya apapun.
Ketika terjadi suatu pemilihan, misalnya anda mengikuti seleksi
kerja. Anda akan mengikuti seleksi bersama-sama dengan berbagai macam dan jenis
orang. Tentunya anda tidak mengenal mereka secara mendalam. Ya, hanya mengenal
dalam waktu sesaat. Namun saat hasil dibacakan anda dinyatakan di urutan kedua
sebagai kandidat terbaik. Sayang seleksi tersebut hanya memilih 1 orang untuk
diambil. Anda tidak diterima karena anda di urutan kedua. Anda pulang dengan
kesal karena posisi anda tepat di posisi setelah posisi pertama. Dalam
perjalanan pulang anda berpikir banyak hal tentang apa yang barusan terjadi.
Anda menyesalkan usaha anda yang kurang maksimal, menyesalkan kenapa perusahaan
hanya memilih satu orang, atau anda mengeluhkan karena waktu seleksi yang tidak
sesuai dengan keinginan anda sendiri.
Sekeras apapun anda berpikir, anda tidak akan merubah apapun.
Keputusan sudah diambil dan semua peserta sudah mengetahuinya. Anda tetap di
urutan kedua. Waktu sudah berlalu dan seleksi sudah tidak bisa diulangi lagi.
Dalam kesibukan anda, anda mengetahui dan mendapat kabar bahwa peserta yang
mengikuti tes bersama dengan anda dan menduduki posisi pertama tidak dapat
memenuhi panggilan tersebut. Anda mendapatkan telepon setelah itu bahwa andalah
yang dipanggil untuk menggantikan orang tersebut.
Anda merasa senang sesaat karena harapan anda sebentar lagi akan
terwujud. Anda dipanggil untuk bekerja di tempat yang sudah anda harapkan. Anda
diminta untuk hadir di perusahaan dalam 3 hari ke depan. Semakin dekat waktu
untuk datang ke perusahaan tersebut, pikiran anda semakin terganggu dengan
proses yang anda lewati ini. Anda gagal di seleksi namun anda dipanggil lagi
karena yang pertama tidak bisa memenuhinya. Anda adalah pengganti dari
ketidaksanggupan orang pertama. Anda merasa direndahkan karena dijadikan
sebagai cadangan yang sewaktu-waktu dipanggil untuk memenuhi kekosongan yang
ditinggalkan orang pertama.
Pikiran berkecamuk dan tidak terima. Semakin dekat waktu semakin
bermasalah anda dengan pikiran anda sendiri. Emosi tidak terkendali, perasaan
tidak terima diperlakukan dengan cara seperti itu. Tapi itu terjadi dan anda
sudah menyanggupinya.
Anda harus menghadapi keputusan anda sendiri untuk menyetujui
panggilan tersebut. Mengapa kita tidak suka diperlakukan sebagai cadangan atau
pengganti di saat kita mengharapkan menjadi orang pertama?
Alasan terkuat yang membuat kita seperti itu adalah kita
mengharapkan menjadi orang yang pertama. Kita tidak pernah dipersiapkan untuk
menjadi orang yang kedua. Tapi kita tidak pernah berpikir bahwa harus menjadi
orang yang tepat bukan hanya sekedar posisi pertama. Menunjukkan bahwa kita layak
disebut yang pertama walaupun belum menduduki posisi pertama. Membutuhkan
sedikit usaha untuk menjadi orang yang tepat.
Anda dan saya bisa saja melakukan hal yang tidak benar untuk
menunjukkan kekesalan kita akan posisi yang kita terima. Apakah itu bijak? Coba
kita telaah lebih dalam di dalam hati kita. Kita mengharapkan pekerjaan
tersebut, saat kita mendapatkan pekerjaan itu, tidak penting cara kita
mendapatkannya selagi itu dalam cara yang dianjurkan dan normal. Kita hanya
akan menjatuhkan diri kita ke dalam lubang yang lebih dalam jika kita melakukan
hal yang tidak tepat.
Kita dapat melakukan beberapa hal agar kita lepas dari sebutan
orang kedua dalam setiap hal.
1. Tunjukkanlah bahwa anda adalah orang
yang tepat walaupun bukan orang yang pertama.
Ketika anda mendapatkan apa yang anda harapkan walaupun
mendapatkan setelah orang lain, yang anda dapat lakukan adalah menunjukkan
bahwa anda adalah orang yang tepat untuk direkrut. Andalah orang yang seharunya
diterima dan mengerjakan pekerjaan tersebut. Tugas anda adalah menunjukkan
bahwa anda benar-benar mampu melaksanakan pekerjaan tersebut. Jika tidak, sudah
ada orang lain yang akan mengisi posisi anda dengan pekerjaan tersebut. Tidak
perlu merisaukan bagaimana anda mendapatkan posisi tersebut. Mungkin kita tidak
secara langsung mendapatkannya. Namun, saat tanggung jawab itu sudah anda
terima, laksanakanlah dan kerjakanlah dengan penuh totalitas dan kesempurnaan
dari yang anda dapat berikan. Waktu boleh berbeda, namun hasil dan kualitas
tetap yang terbaik.
2. Berfokuslah pada sikap dan hasil
pekerjaan anda.
Berfokuslah pada pekerjaan anda. Lupakanlah masa lalu.
Lupakanlah kenangan pahit penolakan dan proses serah terima orang yang
meninggalkan pekerjaan kepada anda. Tugas anda saat ini bukanlah menganalisa
kejadian masa lalu dan bagaimana hal itu dapat terjadi. Sekarang saatnya bagi
anda untuk menghadapi pekerjaan dan tanggung jawab yang sudah anda terima dan
menunjukkan kualitas diri dan pekerjaan anda. Buatlah mereka bangga dan tidak
merasa salah pilih orang untuk yang kesekian kalinya. Jika sampai hal itu tiba,
berarti anda telah kehilangan kualitas diri anda. Hasil pekerjaan anda pun
sudah tidak dihargai lagi sepenuhnya.
3. Bergabunglah dan masuklah dalam
kelompok di dekat anda.
Bergabunglah dengan orang-orang sekitar anda yang telah menerima
anda. Walaupun anda dianggap sebagai orang yang tepat dan penting, jangan
pernah sekalipun melupakan orang-orang sekitar anda. Merekalah yang menilai dan
menerima anda di sisi mereka. Anda dapat bergabung dan menjadi akrab dengan
mereka adalah sebuah prestasi terbaru di luar hasil pekerjaan yang anda
kerjakan. Hasil pekerjaan bisa luar biasa, namun jika tidak ada pendukung dan
apresiasi dari rekan di sekitar anda, ide dan hasil pekerjaan anda hanya sebatas
ide yang terhalang tembok besar dan tidak dapat diaplikasikan.
4. Kembangkan terus diri anda, karena
anda yang membuat diri anda menjadi orang yang tepat.
Ingat ketika kita melamar pekerjaan? Kita menjadi sangat aktif
dan berusaha menunjukkan kepada perusahaan bahwa kita adalah orang yang paling
cocok mengisi posisi yang kosong dengan berbagai macam cara. Segala persyaratan
kita ikuti dan segala permintaan kita penuhi. Dengan satu alasan, yaitu agar
perusahaan yakin bahwa kita adalah orang yang tepat dan cocok mengambil
pekerjaan dan tanggung jawab tersebut. Sekarang, apa yang akan kita lakukan
jika kita benar-benar diberikan tanggung jawab pekerjaan tersebut? Haruskah
kita berhenti ketika sudah mendapatkannya? Jika itu pilihan anda, berarti anda
hanya akan membuat kecewa perusahaan karena telah memilih anda. Anda harus
menunjukkan bahwa anda adalah orang yang tepat saat mengikuti tes, saat masuk
kerja, saat mengerjakan pekerjaan dan saat kapanpun melaksanakan pekerjaan yang
berkaitan dengan kepentingan perusahaan. Latihlah diri anda terus menerus untuk
tetap bertahan dalam posisi dan tanggung jawab anda. Waktu terus berjalan.
Segala hal mengalami perubahan dan perkembangan yang harus diikuti untuk tetap
sesuai dengan keadaan.
5. Ini bukan masalah urutan, tapi ini
masalah kualitas dan orang yang tepat.
Sekali lagi, ini bukan masalah urusan. Ini adalah masalah
“bagaimana kita tetap konsisten dengan apa yang anda harapkan dari saat anda
berusaha untuk mendapatkannya”. Jika anda merasa anda adalah orang yang tepat
di awal, berarti anda juga harus tetap mempertahankan posisi anda sebagai orang
yang tepat sampai anda mendapatkannya. Tidak peduli urutan anda ke berapa
karena anda memang tidak harus menjadi urutan pertama untuk menghasilkan
pekerjaan yang berkualitas. Cara yang tepat untuk mempertahankan diri sebagai
orang yang tepat di satu posisi adalah berfokus pada hasil dan kualitas kerja
bukan urutan yang anda sedang terima.
Tetaplah pertahankan kualitas diri anda yang sudah anda miliki.
Namun seiring berjalannya waktu, teruslah kembangkan diri mengikuti tuntutan
yang sedang berlangsung agar tetap dijalur yang sesuai. Jika anda merasa tidak
mengetahui suatu informasi, itu adalah tanda bahwa anda harus mengembangkan
diri anda lagi dan meninggalkan kenyamanan serta kepuasan akan prestasi yang
sudah diperoleh saat ini.
SOCIALIZE IT →