Friday 18 September 2015

Jangan Pernah Ajari Kambing Berpikir

Posted By: rentoka - 02:32


Pada bab ke 4 dalam buku berjudul Logika CEO yang ditulis oleh C. Ray Johnson, dia memberi judul yang sangat unik bagi saya. “Jangan Pernah Ajari Kambing Berpikir”. Judul yang sangat unik dan membuat saya penasaran. Untung saja kata sebelum itu ada kalimat “Manajemen Sumber Daya Manusia” sehingga saya sedikit terbuka dan membayangkan hal-hal berkaitan dengan manusia sebagai orang yang bekerja dan berkontribusi di perusahaan.
Kritik itu mudah, keberhasilan itu sulit.” Inilah kata-kata pertama yang ditulis dalam bab ini. Sebuah kalimat yang menunjukkan bahwa ucapan itu tidak sama dengan usaha atau hasil yang ingin dicapai. Ada kesulitan dan tantangan yang perlu diselesaikan untuk mencapai hasil dan keberhasilan.
Dalam keterkaitannya dengan manajemen SDM, sangat diperlukan sebuah program yang berkaitan dan terpusat pada kualitas kinerja karyawan. Terkadang hal-hal yang berbau nepotisme, sikap suka atau tidak suka berkembang dengan subur. Hal ini tentunya membuat karyawan memilih untuk keluar dengan sendirinya dan keluar bukan karena memiliki kinerja yang kurang baik. Terkadang pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kompetensi kerja karyawan tidak dapat dipahami dengan baikj, bahkan disembunyikan tanpa dikomunikasikan kepada pekerjanya.
Ini adalah akar permasalahan yang membuat keberhasilan itu tidak tercapai. Permasalahan karyawan dan kinerja karyawan harus lebih diperhatikan. Beberapa hal penting dapat diperhatikan misalnay dengan menciptakan sistem penilaian kinerja yang menyeluruh, akurat dan objektif. Terkadang bagian terakhir, objektif sulit untuk dilakukan karena menggunakan prinsip like and dislike.
Karyawan yang dapat menunjukkan kinerja yang bagus perlu dan harus diberikan imbalan yang setimpal. Sebuah reward dan penghargaan atas usaha karyawan.
Dalamm pengelolaan SDM, tindakan akan berbicara lebih keras daripada kata-kata (atau program-program). Memang tidak ada yang lebih baik daripada bertindak untuk menunjukkan sebuah contoh sebuah manajemen. Dalam analisanya, C. Ray Johnson menuliskan bahwa Bila sebuah perusahaan memiliki rasio pergantian karyawan yang tinggi, maka seharusnya perusahaan telah melihat banyak orang yang telah meninggalkan perusahaan sebagai tanda adanya ketidakberesan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia, dan itu mungkin juga menjadi tanda akan adanya persoalan bisnia yang lebih luas.
Manusia adalah ASET terpenting dalam perusahaan. Oleh karena itu, dalam mengelola Sumber Daya Manusia diperlukan cara berkomunikasi, membagi wewenang dan tanggung jawab yang benar, menggunakan kriteria penilaian kinerja, menyusun upah dan imbalan, dan memberi kesempatan pada setiap individu dalam mengembangkan diri dan dalam perkembangan bisnis.
Ada 7 wawasan Kunci dalam Melakukan Manajemen Sumber Daya Manusia.
1. Kekuatan sebuah bisnis terletak dalam pikiran orangnya.
Jadikan prinsip ini dasar bagi strategi Manajemen SDM di perusahaan. Untuk mencapai ini diperlukan program berkelanjutan, buatlah karyawan mau untuk belajar dan memperbaharui pengetahuan terus-menerus, didukung dan dihargai setiap prosesnya. Sebagai pemimpin yang mengawasi pelaksanaan ini, tetap kembangkan pengetahuan diri sendiri, sehingga tidak tertinggal dan bisa mengikuti setiap perkambangan karyawan.
2. Pengusaha biasanya mempekerjakan orang yang mereka inginkan.
Kunci pada tahap ini adalah perhatikan dengan sungguh-sungguh pekerja anda dan rasio pergantian pekerja anda, untuk mengetahuii apa yang sedang terjadi pada perusahaan anda. Kualitas pekerja anda mencerminkan prioritas perusahaan anda.
3. Pengelolaan orang tidaklah dimulai dengan pengangkatan, pendidikan-pelatihan, atau cara anda memperlakukan orang, melainkan dengan bagaimana cara anda membangun perusahaan.
Bagaimana anda membangun perusahaan? coba jawab pertanyaan ini untuk melihat bagaimana anda membangun perusahaan anda berkaitan dengan struktur internal perusahaan.
a) Sudahkan anda menciptakan iklim yang memungkinkan setiap orang memiliki tempat dan peranan yang tepat, dan menerima imbalan yang layak?
b) Apakah orang dihargai karena keberhasilannya?
c) Apakah ada imbalan yang layak bagi kinerja yang baik dan hukuman bagi kinerja yang buruk?
d) Adakah lingkungan yang mendukung dan mendorong pertumbuhan secara pribadi?
e) Apakah bisnis itu benar-benar mempunyai alasan ekonomis yang kuat untuk tetap beroperasi (berdasarkan sasaran yang jelas, keyakinan yang dalam, competitive edge, dan misi yang jelas)?
f) Apakah kualitas dan kepribadian orangnya menjadi unsur utama dari nilai utama perusahaan?
g) Apakah perusahaan bersedia dan dapat menginvestasikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung strategi yang kuat dan konsisten sehingg perusahaan tetap bertahan dalam persaingan?
h) Apakah para pemimpinnya menyampaikan visi tentang masa depan perusahaan secara jelas dan tegas?
i) Apakah perusahaan benar-benar ingin menciptakan keunggulan?
Silakan jawab dan perhatikan bagaimana bisnis anda berjalan saat ini.
4. Tim yang terdiri atas pemain yang terbaik memiliki peluang paling tinggi untuk menjadi pemenang.
Dalam poin ini tentu kita mengetahui bahwa untuk memenangkan permainan, kita membutuhkan tim yang tangguh. Untuk mempunyai tim yang terbaik, berpikirlah seperti seorang CEO dan pekerjakan orang yang terbaik. Berkonsentrasilah pada ciri-ciri perilaku, pengalaman (keterampilan dan pengetahuan), dan suasana batin atau kepribadian seseorang. Buatlah  sasaran anda dan putuskan apa yang menjadi kebutuhan anda yang sebenarnya sebelum mempekerjakan orang. Pastikan juga bahwa pekerja yang bergabung menerima kewajiban dan misi tugasnya seperti yang disyaratkan dan direncanakan. The Right man in The Right Placce.
5. Anda membangun organisasi dari atas ke bawah, dan bukan dari bawah ke atas.
Maksud dari prinsip ini adalah bangunlah sebuah kepemimpinan yang kuat dan berpengaruh serta memiliki kendali atas usaha yang berlangsung. Membangun orgasnisasi dari bawah ke atas tetap diperlukan untuk pemberdayaan orang, konsensus atau pengembangan tim. Dasar dari sebuah bisnis adalah visi, nilai dan konsep yang dimulai dari atas. berkebalikan dari prinsip membangun rumah.
6. Biaya menyeleksi karyawan yang buruk atau kesalahan dalam menangani orang mungkin daopat menjadi biaya tersembunyi terbesar yang akan ditanggung oleh perusahaan.
Pada bagian ini C. ray Johnson mengatakan bahwa biaya mempekerjakan orang yang tidak tepat tidak dapat hanya dinilai dari rupiah yang dikeluarkan perusahaan bagi orang yang kinerjanya dipertanyaa\kan. Gaji yang dibayarkan tidak akan menutup semua biaya yang dikeluarkan, apalagi bila anda menghitung biaya pindah kerja, kantor, penempatan, pengangguran,, uang pesangon dan salah penempatan. Biaya yang dimaksud adalah biaya atas kesalahan yang dibuat, kehilangan bisnis, reputasi yang rusak dan kesempatan yang hilang.
7. Nilai yang dimiliki oleh seluruh manusia merupakan kunci utama untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kinerja yang berkualitas secara berkelanjutan.
Bagian yang terakhir ini, adalah sebuah pendapat dari Jeff Haines, CEO Royce Medical Company, bahwa mengungkapkan dan menyampaikan nilai yang dimilikinya sangat penting bagi keberhasilan dalam bidang industri dan distribusi. Seluruh pegawai Royce Medical dianggap mitra kerja, diberdayakan sedemikian rupa sehingga mampu memuaskan pelanggan dan berpastisipasi dalam menyusun sebagian besar kebijakan dan prosedur perusahaan. Jeff menciptakan iklim kerja yang positif, tidak hanya melalui hubungan pribadi yang kuat dengan para rekan kerjanya, melainkan melalui banyak benda fisik yang memuat nilai perusahaan.
Jangan pernah ajari kambing berpikir.

Mengajari kambing hanya menambah kesusahan saja. Setiap orang memiliki talenta, dan itulah tugas kita untuk menentukan talenta setiap orang sehingga dapat bekerja dengan anda sesuai dengan talenta yang dimilikinya. Sebagian besar kesalahan adalah mempekerjakan atau menugaskan seseorang di posisi yang salah.

Copyright © 2015 All Rights Reserved

Blogger Templates Designed by Templatezy