Pada bab ke 4 dalam buku berjudul Logika CEO yang ditulis oleh C. Ray Johnson, dia memberi judul yang sangat unik bagi saya. “Jangan Pernah Ajari Kambing Berpikir”. Judul yang sangat unik dan membuat saya penasaran. Untung saja kata sebelum itu ada kalimat “Manajemen Sumber Daya Manusia” sehingga saya sedikit terbuka dan membayangkan hal-hal berkaitan dengan manusia sebagai orang yang bekerja dan berkontribusi di perusahaan.
“Kritik itu mudah, keberhasilan itu sulit.” Inilah kata-kata pertama yang ditulis
dalam bab ini. Sebuah kalimat yang menunjukkan bahwa ucapan itu tidak sama
dengan usaha atau hasil yang ingin dicapai. Ada kesulitan dan tantangan yang
perlu diselesaikan untuk mencapai hasil dan keberhasilan.
Dalam keterkaitannya dengan manajemen SDM, sangat diperlukan
sebuah program yang berkaitan dan terpusat pada kualitas kinerja karyawan.
Terkadang hal-hal yang berbau nepotisme, sikap suka atau tidak suka berkembang
dengan subur. Hal ini tentunya membuat karyawan memilih untuk keluar dengan
sendirinya dan keluar bukan karena memiliki kinerja yang kurang baik. Terkadang
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kompetensi kerja karyawan
tidak dapat dipahami dengan baikj, bahkan disembunyikan tanpa dikomunikasikan
kepada pekerjanya.
Ini adalah akar permasalahan yang membuat keberhasilan itu tidak
tercapai. Permasalahan karyawan dan kinerja karyawan harus lebih diperhatikan.
Beberapa hal penting dapat diperhatikan misalnay dengan menciptakan sistem
penilaian kinerja yang menyeluruh, akurat dan objektif. Terkadang bagian
terakhir, objektif sulit untuk dilakukan karena menggunakan prinsip like and
dislike.
Karyawan yang dapat menunjukkan kinerja yang bagus perlu dan
harus diberikan imbalan yang setimpal. Sebuah reward dan penghargaan atas usaha
karyawan.
Dalamm pengelolaan SDM, tindakan akan berbicara lebih keras
daripada kata-kata (atau program-program). Memang tidak ada yang lebih baik
daripada bertindak untuk menunjukkan sebuah contoh sebuah manajemen. Dalam
analisanya, C. Ray Johnson menuliskan bahwa Bila sebuah perusahaan memiliki
rasio pergantian karyawan yang tinggi, maka seharusnya perusahaan telah melihat
banyak orang yang telah meninggalkan perusahaan sebagai tanda adanya
ketidakberesan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia, dan itu mungkin juga menjadi
tanda akan adanya persoalan bisnia yang lebih luas.
Manusia adalah ASET terpenting dalam perusahaan. Oleh karena
itu, dalam mengelola Sumber Daya Manusia diperlukan cara berkomunikasi, membagi
wewenang dan tanggung jawab yang benar, menggunakan kriteria penilaian kinerja,
menyusun upah dan imbalan, dan memberi kesempatan pada setiap individu dalam
mengembangkan diri dan dalam perkembangan bisnis.
Ada 7 wawasan Kunci dalam Melakukan Manajemen Sumber Daya
Manusia.
1.
Kekuatan sebuah bisnis terletak dalam pikiran orangnya.
Jadikan prinsip ini dasar bagi strategi Manajemen SDM di
perusahaan. Untuk mencapai ini diperlukan program berkelanjutan, buatlah
karyawan mau untuk belajar dan memperbaharui pengetahuan terus-menerus,
didukung dan dihargai setiap prosesnya. Sebagai pemimpin yang mengawasi
pelaksanaan ini, tetap kembangkan pengetahuan diri sendiri, sehingga tidak
tertinggal dan bisa mengikuti setiap perkambangan karyawan.
2.
Pengusaha biasanya mempekerjakan orang yang mereka inginkan.
Kunci pada tahap ini adalah perhatikan dengan sungguh-sungguh
pekerja anda dan rasio pergantian pekerja anda, untuk mengetahuii apa yang
sedang terjadi pada perusahaan anda. Kualitas pekerja anda mencerminkan
prioritas perusahaan anda.
3.
Pengelolaan orang tidaklah dimulai dengan
pengangkatan, pendidikan-pelatihan, atau cara anda memperlakukan orang,
melainkan dengan bagaimana cara anda membangun perusahaan.
Bagaimana anda membangun perusahaan? coba jawab pertanyaan ini
untuk melihat bagaimana anda membangun perusahaan anda berkaitan dengan
struktur internal perusahaan.
a) Sudahkan anda menciptakan iklim yang memungkinkan setiap
orang memiliki tempat dan peranan yang tepat, dan menerima imbalan yang layak?
b) Apakah orang dihargai karena keberhasilannya?
c) Apakah ada imbalan yang layak bagi kinerja yang baik dan
hukuman bagi kinerja yang buruk?
d) Adakah lingkungan yang mendukung dan mendorong pertumbuhan
secara pribadi?
e) Apakah bisnis itu benar-benar mempunyai alasan ekonomis yang
kuat untuk tetap beroperasi (berdasarkan sasaran yang jelas, keyakinan yang
dalam, competitive edge, dan misi yang jelas)?
f) Apakah kualitas dan kepribadian orangnya menjadi unsur utama
dari nilai utama perusahaan?
g) Apakah perusahaan bersedia dan dapat menginvestasikan sumber
daya yang diperlukan untuk mendukung strategi yang kuat dan konsisten sehingg
perusahaan tetap bertahan dalam persaingan?
h) Apakah para pemimpinnya menyampaikan visi tentang masa depan
perusahaan secara jelas dan tegas?
i) Apakah perusahaan benar-benar ingin menciptakan keunggulan?
Silakan jawab dan perhatikan bagaimana bisnis anda berjalan saat
ini.
4. Tim yang terdiri atas pemain yang terbaik memiliki peluang
paling tinggi untuk menjadi pemenang.
Dalam poin ini tentu kita mengetahui bahwa untuk memenangkan
permainan, kita membutuhkan tim yang tangguh. Untuk mempunyai tim yang terbaik,
berpikirlah seperti seorang CEO dan pekerjakan orang yang terbaik.
Berkonsentrasilah pada ciri-ciri perilaku, pengalaman (keterampilan dan
pengetahuan), dan suasana batin atau kepribadian seseorang. Buatlah
sasaran anda dan putuskan apa yang menjadi kebutuhan anda yang sebenarnya
sebelum mempekerjakan orang. Pastikan juga bahwa pekerja yang bergabung
menerima kewajiban dan misi tugasnya seperti yang disyaratkan dan direncanakan.
The Right man in The Right Placce.
5. Anda membangun organisasi dari atas ke bawah, dan bukan dari
bawah ke atas.
Maksud dari prinsip ini adalah bangunlah sebuah kepemimpinan
yang kuat dan berpengaruh serta memiliki kendali atas usaha yang berlangsung.
Membangun orgasnisasi dari bawah ke atas tetap diperlukan untuk pemberdayaan
orang, konsensus atau pengembangan tim. Dasar dari sebuah bisnis adalah visi,
nilai dan konsep yang dimulai dari atas. berkebalikan dari prinsip membangun
rumah.
6. Biaya menyeleksi karyawan yang buruk atau kesalahan dalam
menangani orang mungkin daopat menjadi biaya tersembunyi terbesar yang akan
ditanggung oleh perusahaan.
Pada bagian ini C. ray Johnson mengatakan bahwa biaya
mempekerjakan orang yang tidak tepat tidak dapat hanya dinilai dari rupiah yang
dikeluarkan perusahaan bagi orang yang kinerjanya dipertanyaa\kan. Gaji yang
dibayarkan tidak akan menutup semua biaya yang dikeluarkan, apalagi bila anda
menghitung biaya pindah kerja, kantor, penempatan, pengangguran,, uang pesangon
dan salah penempatan. Biaya yang dimaksud adalah biaya atas kesalahan yang
dibuat, kehilangan bisnis, reputasi yang rusak dan kesempatan yang hilang.
7. Nilai yang dimiliki oleh seluruh manusia merupakan kunci
utama untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kinerja yang
berkualitas secara berkelanjutan.
Bagian yang terakhir ini, adalah sebuah pendapat dari Jeff
Haines, CEO Royce Medical Company, bahwa mengungkapkan dan menyampaikan nilai
yang dimilikinya sangat penting bagi keberhasilan dalam bidang industri dan
distribusi. Seluruh pegawai Royce Medical dianggap mitra kerja, diberdayakan
sedemikian rupa sehingga mampu memuaskan pelanggan dan berpastisipasi dalam
menyusun sebagian besar kebijakan dan prosedur perusahaan. Jeff menciptakan
iklim kerja yang positif, tidak hanya melalui hubungan pribadi yang kuat dengan
para rekan kerjanya, melainkan melalui banyak benda fisik yang memuat nilai
perusahaan.
Jangan pernah ajari kambing berpikir.
Mengajari kambing hanya menambah kesusahan saja. Setiap orang
memiliki talenta, dan itulah tugas kita untuk menentukan talenta setiap orang
sehingga dapat bekerja dengan anda sesuai dengan talenta yang dimilikinya.
Sebagian besar kesalahan adalah mempekerjakan atau menugaskan seseorang di
posisi yang salah.
SOCIALIZE IT →